Topasnew

Topasnew.org – Duel kontra Inter Milan di San Siro nanti bakal berjalan alot bagi Real Madrid. Mereka tidak diperkuat Sergio Ramos lantaran cedera, dan statistik membuktikan Los Blancos hampir selalu kalah tanpa Ramos.

Ya, laga matchday 4 Grup B Liga Champions 2020/21 nanti bak final bagi kedua tim. Inter dan Madrid sama-sama wajib menang jika ingin lolos ke putaran berikutnya.

Saat ini Inter ada di dasar klasemen dengan 2 poin, Madrid setingkat di atasnya dengan 4 poin. Artinya, tim yang kalah bakal kerepotan pada dua laga berikutnya — bahkan mungkin perjalanan sudah berakhir untuk Inter.

Zinedine Zidane pun menyebut laga ini bak laga final, lalu apa dampak absennya Ramos untuk Madrid?

Buruk tanpa Ramos

Ramos bukan hanya bek tengah tangguh, dia pun kapten tim, pemimpin, dan salah satu pencetak gol terbaik Madrid. Absennya Ramos di Liga Champions hampir selalu berakhir buruk bagi Madrid.

Kali ini Ramos terpaksa absen di partai hidup-mati yang menentukan nasib Madrid di Liga Champions. Zidane tahu kondisi ini buruk, tapi dia menjamin Madrid siap bertarung.

“Kami tahu betapa pentingnya Sergio. Kami pun menyadari betapa hebatnya dia sebagai pemain, tapi statistik ada untuk dipecahkan,” tegas Zidane di laman resmi RealMadrid.

“Sergio tidak bisa bermain dan tentu kami ingin dia bisa tampil, tapi tidak bisa karena dia cedera. Kami harus mencoba membalikkan situasi.”

Incar 3 poin

Madrid menang 3-2 atas Inter pada matchday 3 lalu, itu pun laga nyaris berubah jadi bencana setelah Inter menyamakan kedudukan jadi 2-2. Kini bermain tandang, Zidane berharap timnya menunjukkan semangat petarung.

“Kami tahu bahwa ini adalah laga final, ini soal tiga poin, dan kami tahu bagaimana situasi di grup,” sambung Zidane.

“Kami akan memasuki lapangan dengan menyadari bahwa kami harus bekerja keras, dan kami jelas mengincar tiga poin.”

“Kami sedang melaju baik. Kami siap, kami tahu betapa pentingnya pertandingan ini dan kami sudah tidak sabar bertanding,” tandasnya.

Topasnew.org – Inter Milan gagal meraih gelar pada musim 2019/2020. Namun, mereka bertekad tampil lebih baik pada musim depan.

Inter finis di posisi kedua pada klasemen akhir Serie A. Nerazzurri hanya terpaut satu poin dari sang juara Juventus.

La Beneamata juga sempat tampil di final Liga Europa. Namun, mereka takluk dari Sevilla sehingga gagal menjadi juara.

Kini Inter masih tetap ditangani Antonio Conte. Mantan pelatih timnas Italia itu tidak jadi meninggalkan klub setelah memiliki masalah dengan internal klub.

Setelah gagal meraih juara, Conte ingin meningkatkan kekuatan skuadnya. Inter sangat membutuhkan kekuatan lebih di lini tengah.

Conte menginginkan kehadiran gelandang baru pada bursa transfer musim panas ini. Sejauh ini ada beberapa gelandang yang sudah dikaitkan dengan Inter.

Berikut ini gelandang yang bisa merapat ke Inter Milan pada musim panas ini.

Sandro Tonali

Sandro Tonali menjadi incaran utama Inter Milan pada musim panas ini. Kans Nerazzurri untuk mendapatkan gelandang Brescia ini cukup besar.

Inter kabarnya sudah mencapai kesepakatan personal dengan Tonali. Dengan demikian, La Beneamata hanya tinggal membahas masalah harga dengan Brescia.

Tonali tampil baik bersama Brescia musim lalu. Selain Inter, Tonali juga diminati AC Milan dan Juventus.

Arturo Vidal

Inter Milan pernah berusaha memboyong Arturo Vidal pada awal musim 2019/2020. Namun, usaha Inter itu gagal karena banderol yang diminta Barcelona terlalu tinggi.

Kini Inter kabarnya kembali menghidupkan minat mereka pada gelandang asal Chile ini. Antonio Conte ingin bereuni kembali dengan Vidal pada musim panas ini.

Vidal sendiri kabarnya tidak masuk dalam rencana Ronald Koeman di Barcelona untuk musim 2020/21. Situasi ini membuka jalan baginya untuk hengkang.

N’Golo Kante

N’Golo Kante juga menjadi incaran Inter Milan. Antonio Conte menginginkan gelandang asal Prancis itu di skuadnya pada musim depan.

Namun, keinginan Inter untuk mendapatkan Kante tentu saja tidak mudah. Chelsea dilaporkan mematok angka 60 juta euro untuk sang pemain.

Conte dan Kante pernah berkerja sama semasa di Chelsea. Mereka berdua diketahui masih memiliki hubungan yang baik.

Tanguy Ndombele

Tanguy Ndombele menjadi rekrutan termahal Tottenham saat ini. Namun, gelandang asal Prancis itu dikabarkan ingin hengkang.

Ndombele belum bisa menampilkan performa terbaiknya di Spurs. Selain itu, ia juga punya masalah dengan Jose Mourinho.

Pemain berusia 23 tahun itu terikat kontrak di Spurs sampai 2025 mendatang. Namun, Inter kabarnya siap menyodorkan Milan Skriniar untuk mendapatkan sang pemain.

 

Baca juga: live skor bola

Seperti kita ketahui, di era serba modern dan praktis ini, penyampaian informasi sangatlah cepat. Beberapa info tetap diperbarui setiap detiknya, tak terkecuali informasi tentang bola. Karena cepatnya penyampaian info itu, seolah-olah kita pun harus mengikuti derasnya arus informasi. Sadar atau pun tidak, banyak kali kita terbawa oleh arus informasi.

Dalam kaitannya mengenai informasi sepak bola, pasti hal utama yang gak bisa kelewatan adalah berita tentang jadwal bola. Bagi para penggemar bola, haram hukumnya jika sampai tak ketahui jadwal pertandingan. Tanpa ada mengetahui jadwalnya, tentu saja kita tak bisa menontong laga itu. Bila telah terlewat satu laga saja, berarti kamu tidak upadate alias kudet (kurang update). Oleh karena itu, jangan sampai lewatkan sedikit saja info mengenai bola kalau kamu memang menganggap diri kamu sendiri pencinta bola.

Bayangkan saja, ketika kamu melalui laga bola itu, pasti kamu lewatkan banyak sekali info. Contohnya siapapun yang cetak gol, kehebohan laga, sampai beberapa peristiwa mempesona semasa laga. Walau sebetulnya kamu masih dapat cari tahu tentang liveskor terbaru di internet, tapi memang rasa-rasanya kurang cocok jika tidak langsung melihat pertandingannya. Oleh karenanya, jangan sampai ketinggalan sekitar informasi tentang agenda bola.

Langkah Agar Tetap Update

Baca Media Online

Salah satu cara tepat dan sangat praktis alias gak ribet adalah dengan ikuti berita bola di media online dan live skor bola terupdate. Ikuti info melalui media online merupakan cara sangat mudah sebab kamu dapat melakukannya kapanpun serta dimana juga. Sambil menunggu janjian dengan teman atau pun waktu di perjalanan dapat kamu manfaatkan untuk melihat – baca artikiel seputar liveskor terbaru agar tidak ketinggalan info. Dengan kata lain, artinya kamu bisa memanfaatkan waktu luang yang ada agar tetap up to date dengan informasi seputar bola.

Ikuti Timeline Media Sosial

Di zaman serba internet ini, siapa sich yang gak punyai account sosial media? Tiap hari tentu kamu buka sosmed. Nah, sekalian lihat – melihat posting rekan di dunia maya, kamu dapat sekaligus juga cari info paling baru mengenai laga bola. Pertama – tama, kamu mesti ikuti beberapa account sah atau account yang banyakkali memberi info sekitar bola. Ikuti beberapa account itu, karena dengan begitu info yang mereka berikan akan masuk ke jajaran timeline atau beranda media sosial kamu.

Selain mendapatkan informasi terbaru, ada keuntungan lainnya yang akan kamu dapatkan bila mengikuti beberapa akun bola tersebut. Di antatanya yakni, memiliki rekan baru yang juga sama – sama adalah pecinta bola. Dengan mempunyai rekan layaknya itu, tentunya kamu dapat bertukar cerita, pengalaman, sampai saling bertukar pendapat tentang pertandingan yang telah berlangsung.

Baca Media Online

Salah satu cara tepat dan paling ringkas alias gak ribet adalah dengan ikuti kabar bola pada media online. Ikuti info melalui media online adalah cara paling gampang sebab kamu dapat melakukannya kapan saja serta dimana juga. Sambil menanti janjian dengan rekan atau pun saat di perjalanan dapat kamu gunakan untuk melihat – baca artikiel sekitar liveskor terbaru agar tak ketinggalan info. Dengan kata lain, artinya kamu dapat memanfaatkan waktu luang yang ada agar tetap up to date dengan informasi seputar bola.

Ikuti Timeline Media Sosial

Di zaman serba internet ini, siapa sich yang gak punyai account sosial media? Tiap hari tentu kamu buka sosmed. Nah, sekalian melihat – melihat posting rekan di dunia maya, kamu dapat sekaligus juga cari info paling baru mengenai laga bola. Pertama – tama, kamu mesti ikuti beberapa account sah atau account yang banyakkali memberi informasi sekitar bola. Ikuti beberapa account itu, sebab dengan demikian info yang mereka berikan akan masuk ke jajaran timeline atau teras media sosial kamu.

Selain mendapatkan informasi terbaru, ada keuntungan lainnya yang akan kamu dapatkan bila mengikuti beberapa account bola itu. Di antatanya yakni, memiliki teman baru yang juga sama – sama merupakan pecinta bola. Dengan memiliki teman layaknya itu, tentu saja kamu bisa bertukar cerita, pengalaman, hingga saling bertukar pendapat tentang pertandingan yang telah berlangsung.

Arjen Robben sudah memutuskan gantung sepatu pada akhir musim 2018-2019 setelah memperkuat Bayern Munchen. Namun, sang pemain baru-baru ini memutuskan untuk kembali bermain.

Saat pensiun, usia Arjen Robben masih 35 tahun. Umur yang terlalu dini untuk seorang pemain gantung sepatu. Tidak disebutkan secara detail mengenai alasannya mundur dari dunia sepak bola. Namun, mantan pemain Timnas Belanda ini diyakini menyerah dengan badai cedera yang banyak menghantuinya.

Setahun berselang, keputusan Robben berubah. Entah karena kakinya sudah gatal atau karena usianya masih memungkinkan untuk bermain. Mantan pemain Chelsea ini mengumumkan kembali ke lapangan hijau.

FC Groningen, klub profesional pertamanya, dipilih sebagai destinasi comeback Robben. Mulai musim depan, pencinta sepak bola akan kembali melihat aksinya menggiring bola dari sisi kanan sebelum menusuk ke tengah lapangan dan melancarkan tendangan keras yang kerap berbuah gol.

Robben memperkuat Groningen pada 2000-2002 sebelum hijrah ke PSV Eindhoven pada 2002-2004 dan Chelsea pada 2004-2007. Periode 2007-2009 dihabiskannya bersama Real Madrid dan memilih setia dengan Bayer Munchen sejak 2009 hingga pensiun sementara pada musim lalu.

Selain Arjen Robben, masih ada banyak pemain yang kembali merumput padahal sudah memilih pensiun dari dunia sepak bola. Berikut lima di antaranya:

Lionel Messi

Lionel Messi pernah pensiun dari lapangan hijau khusus untuk Timnas Argentina. Setelah kalah dari Chile di babak final Copa America 2016, penyerang Barcenola itu mundur dari timnas.

Tidak berselang lama, Messi meralat keputusan pensiunnya. Ia bersedia kembali ke Timnas Argentina yang tengah bersiap untuk Piala Dunia 2018 di Rusia.

Setelah Timnas Argentina tersingkir di babak 16 besar Piala Dunia 2018, Messi dikabarkan meminta rehat untuk sementara dari panggilan timnas. Ia kembali memperkuat tim berjulukan Albiceleste itu pada Copa America 2019.

Zinedine Zidane

Sesudah kegagalan Timnas Prancis di Euro 2004 Yunani, Zinedine Zidane memutuskan pensiun dari timnas negaranya. Setahun berselang, pria yang kini menangani Real Madrid itu meralat sikapnya.

Zidane kembali untuk Timnas Prancis demi Piala Dunia 2006. Beberapa bulan sebelum turnamen itu, pria berusia 48 tahun tersebut menyatakan akan gantung sepatu total dari dunia sepak bola.

“Setelah Piala Dunia, saya akan berhenti bermain sepak bola. Piala Dunia adalah tujuan terakhir saya. Itulah satu-satunya hal yang ingin saya fokuskan,” kata Zidane kepada televisi Canal Plus seperti dinukil dari Antara.

Paul Scholes

Pada 31 Mei 2011, tepatnya di pengujung musim 2010-2011, Paul Scholes pamit dari Manchester United untuk gantung sepatu. Saat itu, usianya masih 36 tahun.

Tidak bertahan sampai setahun, pada Januari 2012, Scholes kembali ke Manchester United. Ia diminta secara langsung oleh pelatih tim berjulukan Setan Merah saat itu, Sir Alex Ferguson, yang tengah kelabakan karena krisis pemain tengah.

Scholes ternyata benar-benar merindukan sepak bola. Ia masih sanggup bermain selama satu setengah musim lagi sebelum pensiun pada akhir musim 2013.

Juan Sebastian Veron

Tiga tahun setelah menyatakan pensiun, Juan Sebastian Veron memilih untuk comeback ke lapangan hijau pada 2017.

Veron sebenarnya telah memutuskan untuk pensiun pada akhir 2011 saat membela klub Argentina, Estudiantes. Namun, ia malah kembali bermain hingga 2014.

Pada akhir 2016, saat usianya telah menginjak 41 tahun, Veron kembali bergabung dengan Estudiantes. Ia menandatangani kontrak selama satu setengah tahun. Kala itu, Veron berjanji untuk bermain di Copa Libertadores 2017 apabila penonton membeli 65 persen tiket VIP.

Sepanjang kariernya, Veron pernah membela klub raksasa Eropa semacam Parma, Lazio, Manchester United, Chelsea, dan Inter Milan. Pemain dengan ciri khas kepala pelontos itu juga menjadi andalan Timnas Argentina pada 1996-2010.

Jens Lehmann

Di akhir musim 2009-2010 Bundesliga, Jens Lehman memutuskan untuk pensiun. Saat gantung sepatu, ia tengah berseragam VFB Stuttgart.

Maret 2011, Lehmann diminta kembali oleh Arsenal, klub yang dibelanya selama lima tahun pada 2003-2008. Mantan kiper Timnas Jerman ini sepakat untuk menandatangani kontrak hingga akhir musim tersebut.

Saat itu, pelatih Arsene Wenger sedang pusing tujuh keliling. Tiga kiper Arsenal, Wojciech Szczesny, Lukasz Fabianski, dan Vito Mannone tengah cedera. Sehingga, ia butuh penjaga gawang darurat dan pilihan jatuh kepada Lehmann.

Rumor pemecatan pelatih Barcelona Quique Setien semakin berhembus kencang. Kabarnya, pemecatan Setien hanya tinggal menanti waktu saja.

Barcelona meraih hasil yang kurang bagus setelah La Liga kembali digulirkan. Blaugrana hanya tiga kali menang dan tiga kali seri dalam enam pertandingan.

Barcelona bukan hanya meraih hasil yang buruk. Mereka juga terancam gagal menjuarai La Liga musim 2019/2020.

Barcelona sekarang sudah tertinggal dari Real Madrid di puncak klasemen La Liga. Kedua tim sekarang terpaut empat poin.

Kondisi ruang ganti Barcelona dikabarkan sedang memanas. Sejumlah pemain kabarnya sudah tidak senang dengan kehadiran Setien.

Jika Barcelona kembali meraih hasil buruk, pemecatan Setien tak terelakkan lagi. Kini beberapa nama kandidat pelatih Barcelona sudah mulai muncul.

Berikut ini lima kandidat pengganti Quique Setien di Barcelona.

Mauricio Pochettino

Pochettino saat ini masih menganggur. Pelatih asal Argentina itu masih belum punya klub setelah meninggalkan Tottenham tahun lalu.

Pochettino berhasil mengantarkan Tottenham tampil di final Liga Champions musim lalu. Namun, sang pelatih dipecat pada pertengahan musim ini karena performa buruk klub.

Pochettino tentu akan menjadi pelatih yang ideal untuk Lionel Messi dan kolega. Namun, ia pernah berjanji tidak akan datang ke Camp Nou karena kesetiaannya terhadap mantan timnya Espanyol.

Xavi

Xavi saat ini sedang menangani klub Qatar Al Sadd. Ia menjabat posisi itu sejak 2019 dan membawa klub memenangi gelar Piala Super Qatar dan Piala Qatar.

Xavi sebenarnya sudah mendapat tawaran dari Barcelona pada Januari lalu untuk menggantikan Ernesto Valverde. Namun, ia menolak karena merasa masih minim pengalaman.

Mantan kapten Barcelona itu sudah menegaskan hasratnya untuk kembali ke Camp Nou. Pria berusia 40 tahun ini diharapkan bisa mengembalikan permainan tiki taka di Barcelona.

Ronald Koeman

Koeman sangat difavoritkan untuk menjadi pengganti Setien di Barcelona. Pria asal Belanda itu memang sudah tidak asing dengan raksasa Spanyol tersebut.

Koeman pernah bermain untuk Barcelona. Dia berhasil memenangkan sejumlah gelar seperti La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions selama berada di Camp Nou.

Saat ini, Koeman sedang menukangi tim nasional Belanda. Hal itu mungkin bisa menghambatnya untuk kembali ke mantan klubnya.

Massimiliano Allegri

Massimiliano Allegri masih menganggur setelah meninggalkan Juventus. Dia mempunya prestasi yang bagus bersama raksasa Italia tersebut

Allegri berhasil membawa Juventus meraih lima gelar Serie A secara beruntun. Tak hanya itu, ia juga mampu membawa Bianconeri ke final Liga Champions.

Mantan pelatih AC Milan itu ingin kembali menukangi klub pada musim depan. Karena tengah menganggur, upaya Barcelona untuk menggaet Allegri lebih mudah.

Marcelo Gallardo

Marcelo Gallardo belum punya pengalaman melatih di Eropa. Namun, dia mempunyai segudang prestasi bersama River Plate.

Selama enam tahun menukangi klub Argentina itu, Gallardo berhasil mempersembahkan 11 gelar. Itu termasuk dua Copa Libertadores.

Karena pencapaiannya tersebut, Gallardo dipandang sebagai salah satu pelatih tersukses di River Plate. Kesuksesan itu bisa menjadi tolok ukur untuk menjadi pelatih Barcelona.